Staf Jokowi: Bantuan Logistik Dibagikan ke Korban Longsor Sukajaya Bogor - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, January 5, 2020

Staf Jokowi: Bantuan Logistik Dibagikan ke Korban Longsor Sukajaya Bogor


Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal meninjau lokasi bencana di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor karena alasan keselamatan. Kehadirannya kemudian diwakilkan oleh staf khusus bidang Sosial Angkie Yudistia.
"Aku ikut meninjau, Bapak Presiden yang tidak karena untuk keselamatan," kata Angkie kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Minggu (5/1/2020).
Dia mengatakan, dua helikopter berisi logistik bantuan untuk warga sudah mendarat di lokasi bencana. Bantuan itupun kemudian langsung dibagikan kepada warga.
Melalui instastori akun media sosialnya, Angkie menceritakan situasi menuju lokasi sangat sulit ditempuh. Hujan deras juga mengiringi perjalanan ke lokasi bencana.
Akses ke lokasi, kata dia, hanya bisa dicapai dengan helikopter karena akses darat terputus.
"Bantuan dari istana kepresidenan sudah langsung disampaikan  ke warga Kabupaten Bogor, Kecamatan Sukajaya dan sekitarnya," tulis Angkie.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariatan Presiden, Bupati Bogor Ade Yasin, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto.

Perjuangan Relawan Tembus Lokasi Bencana

Tim SAR dan relawan gabungan masih menjumpai sejumlah kendala dalam mendistribusikan bantuan kepada korban longsor di beberapa desa Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Salah satunya di Desa Cileuksa. Desa tersebut terisolasi lantaran akses menuju lokasi tersebut masih tertutup material longsor. Belum lagi akses jembatan yang rusak akibat terjangan banjir bandang dan tanah longsor.
Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan bayi, mie instan, hingga kebutuhan pokok lainnya ke kawasan itu dengan menggunakan helikopter Super Puma Lanud Atang Sendjaja.
Namun, bantuan kebutuhan pokok, pakaian, makanan dan lainnya sampai saat ini belum tersalurkan secara maksimal. Akses menuju permukiman yang mereka tempati masih tertutup material longsoran sehingga tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan.
"Bantuan ada dari kemarin dikirim pakai helikopter, cuma akses distribusi ke setiap kampung masih sulit," ujar M Achyar Redaya warga setempat, Sabtu (4/1/2020)
Untuk mendistribusikan logistik, tim SAR dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, relawan dan masyarakat terpaksa harus berjalan kaki kurang lebih selama 2-3 jam menuju kampung-kampung yang terisolasi.
"Sampai sekarang pengiriman logistik belum maksimal. Kita lakukan dengan cara dipikul dan jalan kaki," kata Redaya yang juga turut menjadi relawan bencana.
Selain itu, tim juga harus menyusuri hutan dan melewati bukit yang longsor. Bahkan untuk bisa mencapai beberapa kampung, petugas harus melintasi jembatan darurat yang dibuat oleh warga, setelah jembatan utama di wilayah itu hanyut terbawa arus Sungai Cikeusal.
Selain untuk mendistribusikan bantuan, jembatan yang terbuat dari batang kayu keras yang melintang di atas Sungai Cikeusal itu kini menjadi akses satu-satunya warga Kampung Pasir Eurih, Rancanangka, Cipugur, dan Kampung Cihaur.
"Sebelumnya di situ ada jembatan dan akses utama, tapi hanyut. Semenjak itu dibuat jembatan dari batang kayu untuk akses keluar masuk antar kampung," terang Redaya.
Kini, tim gabungan tengah berupaya membuka akses lain untuk memudahkan masyarakat desa melakukan aktivitas sehari-hari, di samping mempermudah penyaluran bantuan korban longsor.
"Sekarang hampir selesai sehingga nantinya juga bisa ngedrop logistik pakai kendaraan roda dua," ujar Redaya.

Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka

No comments:

Post a Comment