TKN Jokowi Beberkan Strategi Rebut Suara di Jawa Barat - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, February 15, 2019

TKN Jokowi Beberkan Strategi Rebut Suara di Jawa Barat


Foto: Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily. (Azizah-detikcom)

Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin membeberkan beberapa strategi untuk merebut suara di Jawa Barat. Jawa Barat dinilai penting karena memiliki sekitar 32 juta pemilih atau 18-20 persen suara nasional.

Hal tersebut disampaikan juru bicara TKN yang juga politikus Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily. Menurut Ace, suara Jawa Barat bisa direbut karena kini partainya telah bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, menurutnya, banyak tokoh Jawa Barat yang menyatakan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.

"Banyak tokoh-tokoh Jawa Barat yang sekarang ini sudah menyatakan dukungan secara terbuka dan itu menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Jokowi-KH Ma'ruf. Ketiga, kita juga mendapatkan dukungan dari kepala daerah. Dulu 2014 kepala daerahnya dari kubu sebelah. Sekarang Kang Emil dan wakil gubernurnya Pak Uu Ruzhanul Ulum juga dari partai koalisi," kata Ace di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Selain itu, poin terpenting yang menjadi kekuatan adalah figur Ma'ruf Amin. Menurut Ace, pendekatan budaya dan agama akan lebih mengena untuk menjaring suara di Jawa Barat.

"Keempat, tentu ini yang lebih penting lagi. Sekarang kita memiliki figur KH Ma'ruf Amin. Beliau orang Sunda, yang secara kultural walaupun orang Banten, tapi kulturnya adalah Sunda. Pendekatan budaya dan keagamaan jauh lebih mengena kepada mereka sehingga kami sangat optimis untuk bisa menang di Jawa Barat," ungkapnya.

Ace mengklaim suara di Jawa Barat telah dikuasai kubunya dengan merujuk dari hasil survei. Ia lalu mempertanyakan mengapa kubu lawan justru memilih 'menggempur' Jawa Tengah.

"Jadi Jawa Barat sekarang mulai dikuasai kami. Itu lah salahnya kenapa mereka (kubu Prabowo-Sandi) menggempur Jawa Tengah, padahal Jawa Tengah ini sudah betul-betul ke kita. Jawa Tengah dikejar, eh Jawa Baratnya ditinggalkan. Yaudah kami rebut Jawa Baratnya," sebut Ace.

Lebih lanjut, Ace mengatakan bisa mempertahankan suara di Jawa Tengah karena provinsi tersebut memiliki kultur politik yang nasionalis dan sebagian kepala daerahnya mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Yang lebih penting lagi, Pak Jokowi itu orang Jawa Tengah, orang Solo, jadi sudah tahu betul sejauh mana kekuatan yang di Jawa Tengah tersebut. Masyarakat bisa tahu dan merasakan. Dengan berbagai macam kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh Pak Jokowi, tentu buat masyarakat Solo sendiri dan Jawa Tengah sendiri tentu ada kebanggaan ada orang Jawa Tengah jadi presiden kembali," tuturnya.

Menurut Ace, Jokowi diminta untuk fokus di daerah-daerah yang belum memiliki suara kuat atas saran dari para kepala daerah di Jawa Tengah. Para kepala daerah tersebut mengatakan agar Jokowi tak perlu menggarap Jawa Tengah karena itu menjadi 'urusan' mereka.

"Jadi menurut kami dan atas saran, ini para kepala daerah, 'Sudah, Pak Jokowi ndak usah menggarap Jateng, itu urusan kami'. Itu kata Pak Ganjar Pranowo dan kepala daerah lainnya. Sekarang Pak Jokowi fokus pada daerah-daerah yang memang dinilai masih zona merah, yaitu Jawa Barat, Sumatera Barat, dan itu yang dilakukan oleh kami sekarang," pungkasnya.(azr/gbr)
Sumber

No comments:

Post a Comment