OK OCE Gagal Total di Jakarta, Sandiaga Nekat Jadikan Sebagai Program - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, February 1, 2019

OK OCE Gagal Total di Jakarta, Sandiaga Nekat Jadikan Sebagai Program

Pengamat ekonomi dari Indonesia Public Institute (IPI), Jerry Massie menyebut bahwa OK OCE adalah program yang gagal. Menurutnya, apa yang digagas calon Wakil Presiden nomor urut 01, Sandiaga Uno hanya sebatas janji semasa kampanye Pilgub DKI.
Sejak era kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, program kewirausahaan One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) jadi bahan perbincangan unggulan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Namun, hingga saat ini program tersebut masih belum memiliki landasan hukumnya. Padahal, dari situs okoce.me, jumlah pendaftarnya mencapai 54.713 per 12 Oktober 2018.
Sandi pernah mengakui jika program tersebut memang belum memiliki payung hukum dan hanya diikat oleh perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemprov DKI dengan Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO).
Jerry mengatakan, dirinya tak heran jika program OK OCE berantakan, karena setelah Sandiaga menjabat program tersebut diserahkan kepada orang lain. Jerry menuturkan kegagalan OK OCE menjadi bukti bahwa Sandiaga tidak bisa mengelola apa yang telah dijanjikan.
Kegagalan OK OCE, menurut Jerry, menjadi satu di antara kelemahan Sandiaga. “OKE OCE ini janji Sandiaga sebelum menjabat sebagai gubernur. Mana bisa dia akan memenuhi janjinya di Pilpres jika janji di DKI Jakarta saja tidak dijalankan, tidak jelas,” beber Jerry.
Dan kini Sandi nekat menjadikan OK OCE sebagai program berskala nasional. Program ini tidak akan berhasil dan berujung kegagalan seperti program OK OCE saat ia masih menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta. KArena itu, masyarakat jangan sampai salah memilih calon pemimpin yang dungu, seperti keledai yang selalu mengulangi kesalahan yang sama.
Intinya, calon pemilih jangan berharap banyak terhadap kesungguhan janji-janji cawapres kubu oposisi, karena pengalaman terdahulu memperlihatkan indikasi demikian. Program OK OCE tidak lebih dari pancingan agar mereka menarik minat pemilih untuk melihat pasangan ini memiliki program yang menjanjikan.
Bahkan kalau dibandingkan dengan program pemerintah yang telah berjalan, OK OCE bukanlah tandingan yang layak dibandingkan, seperti programnya Kementerian Perdagangan di pedesaan, yang kini mulai diperkenalkan melalui kerjasama dengan perusahaan ritel raksasa.
Termasuk pembinaan manajemen keuangan, media transaksinya juga difasilitasi oleh para pemodal yang disponsori kementerian. Lalu bagaimana rakyat akan tertarik dengan program abal-abal seperti OKE OCE.
Kita bisa bandingkan, prospek warung digital yang diprakarsai pemerintah yang lebih baik dibanding OK OCE, dengan gagasan lebih orisinil tentunya. Sementara konsep yang dibawa di DKI sebagai OK OCE, adalah konsep gagal yang dicoba ditularkan, tentu saja resiko kegagalannya pun akan menjadi tinggi.

No comments:

Post a Comment