Waspada Kebangkitan Dinasti Orba Soeharto, Kalau Bicara tak Perlu Didengarkan - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Thursday, November 15, 2018

Waspada Kebangkitan Dinasti Orba Soeharto, Kalau Bicara tak Perlu Didengarkan

Waspada Kebangkitan Dinasti Orba Soeharto, Kalau Bicara tak Perlu Didengarkan
Usia reformasi yang digulirkan oleh Mahasiswa dan masyarakat baru berusia 20 tahun. Namun, masyarakat mudah sekali melupakan bagaimana peristiwa 1998 terjadi, yang akhirnya melengserkan Presiden Soeharto.
Bagaimana kita juga lupa bahwa peristiwa 1998 menimbulkan korban nyawa yang tidak sedikit yaitu gugurnya empat mahasiswa trisakti sebagai tumbal perjuangan reformasi dan ribuan masyarakat yangg tidak berdosa.
Bagaimana kita begitu mudah melupakan bahwa hampir 30 tahun lebih hak-hak politik rakyat dibungkam.
Mereka yakni rezim Soeharto bersama dinasti cendana kini mulai tampil dan menunjukkan wajahnya satu per satu yang selama ini menepi, akibat desakan reformasi yang berhasil menggulingkan pemerintahan yang telah berkuasa selama 32 tahun di negeri ini.
Tommy Soeharto yang mencoba peruntungannya mendirikan Partai Berkarya bersama sang kakak, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang ikut tampil dalam barisan mulai terlihat vokal menyuarakan kebencian dan hasutan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sebelumnya Titiek menjadi Wasekjen DPP Golkar hingga akhirnya membeelot dengan nahkoda baru dari keluarganya.
Titik pun mulai berceloteh, ia mengulas janji Jokowi-JK 3 tahun lalu bahwa akan swasembada padi, jagung, dan kedelai.
“Waktu itu ada yang janji dalam waktu 3 tahun akan swasembada pajale, tapi kenyataannya sampai sekarang bukannya swasembada malah impor,” kata Titiek di depan peserta temu relawan lintas ormas pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Kota Cilegon, Banten, Rabu (14/11/2018).
Tak sampai disitu, Titiek kemudian mengeluarkan celetukan. “Bohong kok minta dipilih dua kali,” kata dia.
Jika Soeharto boleh leluasa selama 32 tahun KKN, lalu mengapa Presiden Jokowi tidak berhak dua periode?
Faktanya saja, di zaman Orba banyak tanah masyarakat di jual dan SDA di gadaikan, justru di zaman Presiden Jokowi malah tanah di bagi-bagikan ke masyarakat serta mengembalikan kedaulatan SDA nasional.
Dengan serta merta, Titiek menjelekkan keinerja Jokowi, padahal di rezim Orba Soeharto kenyataannya sarat KKN. Rakyat pun dibuat bungkam tanpa suara.
Untuk itu kita patut mewaspadai kebangkitan dinasti Orba Soeharto. Sehingga kalau rezim Orba berbicara, tak perlu didengarkan karena semua hanya retorika.
Faktanya mereka selalu gagal untuk masuk dalam politik karena memang nama Soeharto sudah tidak laku lagi. Bahkan calon yang didukung oleh Keluarga Cendana dalam pemilu, selalu gagal menang dalam pemilu. Contohnya saja pencalonan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2014 lalu, yang gagal meraih dukungan. Prabowo merupakan mantan menantu Soeharto karena pernikahannya dengan Titiek yang juga kandas ditengah jalan.
Jokowi sudah melaksanakan janji politiknya secara bertahap dalam 4 tahun ini, namun, janji itu akan ia buktikan jika rakyat menghendaki 1 periode lagi Jokowi menjadi pemimpin di negeri ini. Apa yang dilakukannya untuk kesejahteraan rakyat dan masa depan negeri ini.
Jika di Malaysia saja seluruh rakyatnya mendoakan sang Raja nya, kenapa kita di Indonesia tidak mendoakan sang Presiden RI demi membawa perubahan nyata bangsanya.

No comments:

Post a Comment