Penghematan Penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali sampai Rp 244 Milliar - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, November 25, 2018

Penghematan Penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali sampai Rp 244 Milliar


Bidikdata – Jakarta – Patut diketahui publik adalah pemerintah sudah melakukan penghematan dalam pembiayaan acara Penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting yang dilaksanakan di Bali tersebut.

Pemerintah menyiapkan anggaran Rp810 miliar untuk mendukung penyelenggaraan tahunan IMF-World Bank di Bali, namun hanya akan digunakan Rp566 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan, pelatihan mitigas bencana dan sektor pariwisata. Anggaran tersebut lebih kecil dibandingkan yang disiapkan oleh pemerintah Singapura, Turki, Jepang dan Peru ketika menjadi tuan rumah pertemuan IMF-Bank Dunia

“Yang patut diketahui, pemerintah sudah melakukan efisiensi di berbagai sektor (penyelenggaraan acara) sehingga biayanya bisa ditekan. Penghematannya itu mencapai sekitar 30 hingga 40 persen,” ujar Adita.

Adita menambahkan, pada dasarnya sebagian besar anggaran penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank diperuntukan bagi pembenahan bandar udara di Bali, bukan semata-mata untuk penyelenggaraan acara itu sendiri.

Artinya, anggaran itu sebenarnya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat umum juga.

“Sebagian besar biaya itu untuk pembenahan airport di Bali yang artinya itu juga bermanfaat untuk jangka panjang, tidak hanya saat acara ya,” ujar Adita.

Hal ini ditegaskan Presiden Jokowi, sebagian besar anggaran dari pemerintah bukan spesifik untuk acara, melainkan dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur penunjang di Bali selaku tuan rumah.

Dengan demikian, pembenahan infrastruktur itu bukan hanya dinikmati delegasi IMF dan World Bank saja, namun juga oleh masyarakat umum.

“Anggaran itu dipakai untuk memperluas apron Bandara Bali, membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet. Artinya, setelah itu akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang,” ujar Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Sumatera Utara, Senin (8/10/2018), sebagaimana dikutip siaran pers resmi.

Jokowi menambahkan, kehadiran partisipan juga diharapkan mendongkrak destinasi wisata di Bali yang otomatis meningkatkan devisa negara.

Berdasarkan laporan yang ia terima, jumlah partisipan yang akan datang ke Bali demi menghadiri acara tersebut mencapai 36.000 orang.Terdapat 18.000 orang peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut dan menggenjot pertumbuhan pariwisata di Bali. Kegiatan tersebut juga berdampak secara langsung maupun tidak langsung bagi Indonesia.

“Kita harapkan ini justru akan memperkuat promosi kita untuk tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Saya kira arahnya akan ke sana,” ujar Jokowi.

Ia juga mengingatkan bahwa pertemuan itu menjadi incaran sejumlah negara. Artinya banyak negara yang menginginkan pertemuan itu dilaksanakan di negaranya.

No comments:

Post a Comment