Skenario Dizolimi Ratna Sarumpaet, Coba Perhatikan Kebohongan Tim Prabowo Sebelumnya - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Tuesday, October 9, 2018

Skenario Dizolimi Ratna Sarumpaet, Coba Perhatikan Kebohongan Tim Prabowo Sebelumnya


JAKARTA – Aktivis sekaligus Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet membuat kehebohan pekan lalu. Ia membuat pernyataan telah dianiaya sejumlah orang di kawasan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Dengan wajah babak belur dan bengkak, berita penganiayaan dan foto Ratna menghiasi media nasional.
Capres Prabowo bahkan sempat memberi pernyataan prihatin dan memberi pembelaan untuk Ratna. Hal yang sama dilakukan oleh politisi Fadli Zon dan Rachel Maryam. Sayangnya, setelah sejumlah bukti yang menyebutkan Ratna bersandiwara karena fakta menyebut Ratna melakukan operasi sedot lemak di klinik kecantikan Menteng, Jakarta Pusat, Ratna kemudian mengakui bahwa ia berbohong telah dianaya.
Merasa dibohongi, Prabowo meminta maaf karena tidak teliti dalam menerima kabar. Ratna juga dipecat sebagai Jurkamnas.
Lucu dan bodoh. Kata tersebut dialamatkan kepada kubu Prabowo dan Sandiaga. Terlihat mereka sangat prematur dan tergesa-gesa dalam menerima informasi tanpa mencari kejelasan secara faktual.
Masyarakat harus berhati-hati dengan kelompok ini. Pasalnya, jika dilihat dari rekam jejaknya, banyak akting yang dilakukan mereka. Amien Rais sebagai salah satu bagian dari pendukung Prabowo adalah pembuat hoaks juga selain Ratna. Amien Rais ingkar janji melaksanakan nazar jalan kaki dari Yogyakarta-Jakarta jika Jokowi terpilih di Pilpres 2014. Amien tidak konsisten dengan ucapan dan berdalil nazar itu hanya guyonan politik.
Kubu oposisi mulai terpecah dengan kepentingan politik masing-masing parpol memperebutkan kursi Wagub DKI Jakarta. Saat ini PKS dan Gerindra berebut kursi Wagub DKI Jakarta. Dalam posisi ini, terlihat koalisi Prabowo tak solid. Gerindra ternyata sangat serakah karena tidak memberikan kursi itu kepada koalisinya, sehingga PKS cuma bisa gigit jari.
Selain itu, sikap Gerindra yang melaporkan Ratna bertolak belakang dengan pernyataan Sandiaga yang mengatakan pihaknya tidak akan melaporkan. Pernyataan Cawapres dan partai pendukungnya bisa berbeda-beda, padahal Sandiaga juga berasal dari Gerindra. Saat ini Sandiaga justru ikut keputusan Gerindra untuk melaporkan Ratna. Masih jadi Cawapres saja tidak konsisten dengan ucapan. Tidak ada ucapakan kubu Prabowo-Sandiaga yang bisa dipercaya atau dijadikan pegangan karena bisa berubah sewaktu-waktu.
Sumber : http://stopfitnah.com/skenario-dizolimi-ratna-sarumpaet-coba-perhatikan-kebohongan-tim-prabowo-sebelumnya/

No comments:

Post a Comment