Pemerintah Punya Pertimbangan Untuk Mengalihkan Pos Lain Dan Mengatasi Subsidi BBM - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Tuesday, October 16, 2018

Pemerintah Punya Pertimbangan Untuk Mengalihkan Pos Lain Dan Mengatasi Subsidi BBM

Pemerintah Punya Pertimbangan Untuk Mengalihkan Pos Lain Dan Mengatasi Subsidi BBM
Kontroversi kenaikan harga BBM khususnya jenis Premium ternyata menarik perhatian Presiden Jokowi untuk menanggapinya. Presiden kemudian angkat bicara soal langkahnya membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM) jenis premium di menit-menit terakhir.
Jokowi mengakui bahwa pemerintah sudah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, termasuk jenis premium, sejak satu bulan lalu. Keputusan tersebut diambil karena kenaikan harga minyak mentah.
“Kenaikan harga BBM, tidak hanya premium saja, pertamax, dex, itu memang sudah kita bicarakan sebulan lalu, dan sudah kita putuskan naik, naik,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Sabtu (13/10/2018).
Namun, Jokowi mengakui, belakangan ia mendapatkan hitung-hitungan baru bahwa konsumsi masyarakat akan menurun jika harga BBM jenis premium dinaikkan. Padahal, konsumsi masyarakat ini sangat penting bagi perekonomian yang masih tergantung pada sektor konsumsi.
“Karena pertumbuhan ekonomi sekarang ini, kita masih ditumpu 56 persen oleh konsumsi. Kita dalam proses membalikkan dari konsumsi ke produksi, tapi ini belum sampai,” kata Jokowi.
Di saat bersamaan, Jokowi juga mendapat hitung-hitungan dari Pertamina. Perusahaan plat merah itu ternyata tidak akan mendapat keuntungan signifikan jika harga BBM jenis premium dinaikkan menjadi Rp 6.900- Rp 7.000 per liter.
“Kemarin setelah saya dapat laporan terakhir dari pertamina, berapa sih kalau kita naikkan segini, dihitung lagi keuntungan tambahan di Pertamina. Tidak signifikan,” ucap Jokowi
Sementara itu dari kubu timses Capres/Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin meminta agar isu pembatalan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak dibuat gaduh oleh kubu Prabowo-Sandiaga. Dia juga meminta agar hal tersebut tidak dipolitisasi.
“Tolong BBM jangan dipolitisir, jangan sekarang jadi membuat gaduh,” ujar Razman dalam diskusi di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Razman menjelaskan keputusan Presiden Jokowi sudah jelas membatalkan kenaikan harga premium. Dia menegaskan Jokowi telah berkomunikasi terhadap menteri terkait soal isu kenaikan harga BBM yang banyak ditentang masyarakat kepada para menterinya agar segera diselesaikan.
Menurut dia, keputusan Jokowi ini diambil setelah mendengarkan berbagai kritikan dari masyarakat. Razman menilai Jokowi telah mengambil langkah yang tepat untuk menunda kenaikan harga BBM.
Beban subsidi atas harga jenis premium ada akibat gejolak dari perekonomian global dimana nilai tukar rupiah melemah dan harga minyak mentah terus mengalami kenaikan.
“Pembatalan itu kan maknanya segala sesuatunya masih oke,” jelas Eva.
Hanya saja, pemerintahan Jokowi memiliki pertimbangan lain yaitu dengan melakukan pengalihan pos anggaran untuk menopang beban subsidi demi mempertahankan harga BBM.
Menurut Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Eva Sundari , kenaikan harga BBM akan berdampak panjang utamanya dengan menyusul kenaikan harga kebutuhan lainnya.
“Perhatian Bapak Presiden, ojo (jangan) sampai (kenaikan) harga (BBM) ini nanti menyulut (kenaikan) harga-harga yang lain, kan yang paling terpukul adalah wong cilik kan gitu,” pungkas Eva.
Sumber : https://bidikdata.com/pemerintah-punya-pertimbangan-untuk-mengalihkan-pos-lain-dan-mengatasi-subsidi-bbm.html

No comments:

Post a Comment