Masuknya Investasi Asing Di Era New Normal, Membangkitkan Ekonomi Indonesia - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Thursday, June 11, 2020

Masuknya Investasi Asing Di Era New Normal, Membangkitkan Ekonomi Indonesia


JAKARTA – Peningkatan investasi diyakini mempunyai andil yang besar dalam mendongkrak pembangunan ekonomi suatu bangsa. Dalam ekonomi makro, investasi juga berperan sebagai salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Investasi memiliki hubungan positif dengan PDB atau pendapatan nasional, jika investasi naik, maka PDB akan naik, begitu juga sebaliknya, saat investasi turun maka PDB akan ikut turun. Dalam konteks yang sama, untuk menumbuhkan suatu perekonomian dibutuhkan pembentukan modal sebagai tambahan stok modal. Pembentukan modal tersebut dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Disisi lain, masyarakat itu sendiri mau tidak mau saat ini harus bersiap dengan tatanan hidup baru saat pandemi corona yang disebut dengan “new normal”. Sebuah keadaan yang mengharuskan kita menata ulang kehidupan seiring penyebaran pandemi virus corona. Dalam berinvestasi pun, para investor harus menyusun ulang portofolionya untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Sementara itu pemerintah Indonesia saat ini memprediksi bahwa Indonesia akan tetap menjadi incaran investor asing karena mereka melihat ekonomi Indonesia sangat prospektif. Hal ini tampak dari aliran dana asing (capital inflow) yang mengalir cukup besar dalam sepekan terakhir. Uraian tersebut menggambarkan bahwa Indonesia masih dilihat sebagai tempat yang prospektif dan juga adanya penilaian dari para investor yang menilai Indonesia dapat mengelola ekonomi dengan baik. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, di awal Juni dari tanggal 2 hingga 4, dana asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 6,44 triliun. Sementara itu, dari aksi beli bersih (net buy) asing di pasar saham mencapai Rp 3,39 triliun di seluruh pasar di sepanjang minggu ini.
Adapun dampak sebagai akibat masuknya investasi asing di era normal antara lain terjadi euforia tingginya minat investor terhadap obligasi Indonesia dan diperkirakan akan berlanjut pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Hal ini melanjutkan tingginya momentum euforia terhadap obligasi pemerintah setelah lelang Surat Berharga Negara (SBN) pada minggu sebelumnya. Selain itu dampak lainnya adalah terjadi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan hal itu diyakini belum usai. Mata uang Indonesia diprediksi masih bisa menguat di pekan depan. Dolar AS sendiri pada perdagangan Jumat kemarin sempat berada di level Rp 13.800-an. Dan diyakini oleh para pengamat bahwa dolar AS masih akan melemah hingga mencapai Rp 13.600-an. Dalam penutupan pasar rupiah ditutup menguat sebesar 217 point di level Rp 13.877. Dalam perdagangan minggu ini rupiah diperkirakan masih akan menguat, kemungkinannya mendekati Rp 13.600. Itulah beberapa dampak dari masuknya investasi asing di era normal, semoga hal tersebut dapat terus membangkitkan ekonomi Indonesia.


No comments:

Post a Comment