Bangga! Jokowi Catatkan Indonesia punya Menteri Perempuan Terbanyak - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, April 7, 2019

Bangga! Jokowi Catatkan Indonesia punya Menteri Perempuan Terbanyak


Jokowi buktikan perempuan punya potensi besar dan layak diberikan kesempatan jadi menteri maupun kepala atau ketua lembaga negara (Foto: dok. Mediaone)

Jakarta - Pemerintahan Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai paling banyak memiliki menteri perempuan, baik selama pemerintahan Indonesia berdiri maupun tingkat dunia. Jokowi menunjuk sembilan orang perempuan menjadi menteri di Kabinet Kerja. Jumlah menteri tersebut, jauh lebih banyak dibandingkan pemerintahan sebelumnya yang hanya mengangkat 3 orang hingga 4 orang perempuan, dalam jajaran dalam kabinetnya.

"Menteri di kabinet yang biasanya tiga atau empat, setelah saya dilantik ada 9 perempuan," kata Jokowi tahun lalu saat membuka The International Young Muslim Women Forum, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).

Adapun srikandi-srikandi tangguh di Kabinet Kerja meliputi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Kemudian Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yambise, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Selain delapan nama tersebut, sempat ada nama Khofifah Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial, namun pada 2018 mundur karena terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur. Kini, jumlah menteri perempuan Indonesia kata Jokowi, sama dengan jumlah menteri perempuan yang dimiliki Uni Emirat Arab, yakni delapan orang.

Jokowi mengatakan banyaknya jumlah perempuan yang diangkat dalam Kabinet Kerja, karena dirinya menilai perempuan Indonesia memiliki kehebatan. Menurutnya, perempuan memiliki peran besar dalam kehidupan keluarga, berbangsa, dan bernegara.

"Karena saya yakin kehebatan perempuan, saya juga meyakini ketelitian, ketangguhan, dan kesiapan dalam bekerja," kata Jokowi pada tahun lalu di sebuah kesempatan.

Tidak hanya piawai dalam mendidik anak-anak, tapi juga kerap menjadi penopang ekonomi keluarga, bahkan berperan besar dalam mencetak generasi masa depan bangsa. Oleh karena itu, tak heran jika Jokowi mengajak perempuan Indonesia untuk menjadi ibu bangsa.

"Inilah yang saya maksudkan sebagai ibu bangsa, yang mendidik anak-anak kita, sebagai penerus masa depan bangsa, yang memperbaiki mentalitas bangsa, yang menjaga moral keluarga dan masyarakat, yang menjaga alam untuk anak cucunya, yang menggerakkan ekonomi keluarga dan masyarakat," kata Jokowi.

Soal banyaknya menteri dalam jajaran Kabinet Kerja, tak sedikit membuat Jokowi mengalami pengalaman unik saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Jika presiden yang menjadi tuan rumah didampingi sejumlah jajaran menteri maupun kepala lembaga negaranya merupakan laki-laki, sebaliknya Jokowi didampingi jajaran menteri yang merupakan perempuan. Sebagai contoh, saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Rusia.

"Dari Rusia, laki-laki, laki-laki, laki-laki, dari kita perempuan, perempuan, perempuan," kata Jokowi menceritakan pengalamannya kepada para Ibu pada peringatan Hari Ibu beberapa tahun lalu yang sontak disambut tepuk tangan hadirin kala itu.

Jokowi menilai perempuan memiliki peran besar dalam kehidupan keluarga, berbangsa, dan bernegara (Foto: dok. Mediaone)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari 264 juta jiwa penduduk Indonesia, 132 juta jiwa di antaranya merupakan perempuan. Diprediksi populasi perempuan di Indonesia pada 2045, akan melebihi populasi laki-laki. Jumlahnya berada di kisaran 160,21 juta jiwa, sementara laki-laki berkisar 158,76 juta jiwa.

Selain mengangkat 9 perempuan sebagai menteri, Jokowi juga mengangkat sejumlah perempuan untuk menjadi kepala atau ketua badan lembaga negara. Sebagai contoh, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny L Lukita dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Besarnya jumlah perempuan, menjadi salah satu pertimbangan pemerintahan Jokowi untuk menaruh perhatian sangat besar kepada perempuan. Makanya pemerintah membuat sejumlah program khusus perempuan seperti program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan pembinaan usaha Ultra Mikro (Umi), sehingga Jokowi mengakui dan menghargai peran perempuan. Capres nomor 01 kembali butuh dukungan agar bisa terus beri kesempatan lebar bagi perempuan.
(-/-)
Sumber

No comments:

Post a Comment