Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis hasil survei Pilpres 2019. Survei dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan 1.200 responden di 34 provinsi yang diwawancarai tatap muka, dengan metode multistage random sampling, dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.
Hasilnya, dalam survei itu pasangan Jokowi-Ma’ruf lebih unggul daripada pasangan Prabowo-Sandiaga.
“Sebanyak 50 persen yang menyatakan Jokowi-Ma’ruf unggul, sementara Prabowo-Sandiaga 35,4 persen. Sedangkan yang memilih tak menjawab 14,6 persen,” ungkap Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di kantornya, Jakarta, Rabu (30/1).
Responden, kata Adjie menuturkan, Jokowi-Ma’ruf dinilai memiliki kemampuan komunikasi sebanyak 39,4 persen, dibandingkan dengan Prabowo-Sandiaga 33,7 persen. Sedangkan yang menyatakan sama saja memiliki kemampuan 23,6 persen dan tidak menjawab 3,3 persen.
“Yang kedua, sebanyak 37,7 persen Jokowi-Ma’ruf disebut menguasai materi, sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,2 persen. Sementara yang menilai sama 23,9 persen dan tidak menjawab 7,2 persen,” jelasnya.
Menurut dia, secara umum publik menilainya Jokowi-Ma’ruf menang di debat perdana daripada Prabowo-Sandiaga. “Tentunya ini persepsi oleh publik,” ucap Adjie.
Sementara, dari segi penguatan permasalahan sesuai tema debat, publik menilai Jokowi-Ma’ruf lebih baik dengan 38 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,6 persen. Yang melihat sama saja 21,9 persen, dan tidak menjawab 8,5 persen,” kata dia.
Selain itu, Jokowi-Ma’ruf juga dinilai lebih baik dalam urusan kepemimpinan yang kuat dengan raihan 39,4 persen. Prabowo-Sandiaga 34,9 persen, yang menilainya sama saja 17,9 persen. Dan tak menjawab 7,8 persen.
Namun, Adjie mengatakan, paslon Prabowo-Sandiaga dari dimensi kompak meraih 46 persen. Sedangkan Jokowi-Ma’ruf hanya 30,1 persen. Yang menilainya sama saja sebanyak 19,1 persen dan tak menjawab 4,8 persen.
“Dari 5 dimensi debat Capres-Cawapres, Jokowi-Ma’ruf menang 5 dimensi, sedangkan Prabowo-Sandiaga menang 1 dimensi. Skor 5-1,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment