Moeldoko Minta Semua Pihak Berempati Atas Insiden Jatuhnya Lion Air - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Tuesday, October 30, 2018

Moeldoko Minta Semua Pihak Berempati Atas Insiden Jatuhnya Lion Air


JAKARTA – Pemerintah serius menangani peristiwa kecelakaan jatuhnya Lion Air JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang, di Perairan Tanjung Karawang. Seusai total manifes, pesawat mengangkut 189 penumpang termasuk kru.

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita cukup heran dengan insiden itu. Sebab pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu masih baru menjelajahi langit. “Saya memberikan catatan, karena yang saya dengar pesawat Lion Air itu masih relatif baru. Jadi kita perlu mendapatkan penjelasan yang komprehensif,” kata Agus saat memberikan keterangan di sela-sela kunjungan kerjanya di Makassar, Senin (29/10).

Dia menegaskan, sementara ini pemerintah masih menunggu penjelasan lebih rinci dari pihak produsen pesawat. “Kita tunggu kenapa pesawat tersebut bisa jatuh, kehilangan kontrol, kehilangan kontak, padahal pesawat itu adalah pesawat baru. Kita tunggu informasi dan keterangan-keterangan resmi, termasuk dari pemerintah nanti,” terangnya.

Sebagai respon atas insiden tersebut, ia mengaku telah memerintahkan langsung tim dari Tanggap Bencana (Tagana) Dinsos, setiap kabupaten. Mereka akan turun langsung membantu tim evakuasi.
“Sudah ada yang kami utus untuk itu. Jadi sementara kami menunggu dulu keterangannya, keterangan resminya seperti apa nanti,” imbuhnya menutup.
Lion Air JT-610 Jatuh, Mensos: Kita Perlu Penjelasan yang Komprehensif
Ilustrasi Lion Air Jatuh.

Sementara itu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko turut berduka atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin pagi tadi.
“Presiden dan pemerintah menyampaikan duka cita mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang yang membawa 181 penumpang, 2 pilot, dan 6 awak kabin,” ujar Moeldoko melalui keterangan tertulis, Senin (29/2018).
Pemerintah berupaya seoptimal mungkin mendapatkan informasi lengkap tentang musibah jatuhnya pesawat untuk keluarga korban.

“Presiden sudah memberi arahan agar semua pihak bergerak cepat merespon musibah tersebut melalui koordinasi lintas kelembagaan (Basarnas, Kementerian Perhubungan, KNKT, Otoritas Bandara, Rumah Sakit, DVI Kepolisian, Pemerintah Daerah, dan pihak Lion Air) untuk operasionalisasi di lapangan.

“Kita mohon kesabaran dari berbagai pihak untuk mendapatkan hasil yang baik berupa informasi maupun penanganan menyeluruh yang sedang dilakukan oleh Pemerintah,” tambahnya.
Pemerintah juga mengimbau media, media sosial, dan seluruh masyarakat untuk bekerja sama dan berempati terhadap musibah ini. “Dalam musibah seperti ini, kesetiakawanan sosial penting untuk dikuatkan,” ucapnya.

Perketat Regulasi
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla atau JK mengimbau seluruh maskapai penerbangan selaku operator dan regulator penerbangan memperketat prosedur dan tata kelola dunia penerbangan di Indonesia.

Imbauan ini untuk mencegah terulangnya kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.
“Mudah-mudahan ini memberikan kita semua dorongan agar baik perusahaan juga regulator atau pengawas ini, lebih ketat lagi menjaga sistem (penerbangan) kita,” kata JK di Jakarta, Senin (29/10/2018).

Pemerintah juga terus memantau perkembangan pencarian korban dan juga investigasi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Yang pertama, evakuasi, Ini sekarang berlangsung bagaimana menjalankan evakuasi. Kedua, tentu KNKT mengusut apa yang terjadi. Kemudian tentu memberikan langkah-langkah lanjutan setelah itu,” katanya.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang keluaran Boeing, Amerika Serikat, itu bermasalah saat terbang. Kapten pilot sempat meminta otoritas penerbangan untuk kembali ke bandara keberangkatan alias return to base, tetapi terjatuh di Perairan Tanjung Karawang

No comments:

Post a Comment