Dokter: Hepatitis Akut Tak Terkait Vaksin COVID-19 - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, June 19, 2022

Dokter: Hepatitis Akut Tak Terkait Vaksin COVID-19

 


Merebaknya penyakit hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya kini telah menjadi buah bibir dan perhatian khusus masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 22 Mei 2022 menunjukkan, ada 14 kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia.

ADVERTISEMENT


14 kasus tersebut terdiri dari 1 kasus probable dan 13 kasus lainnya berstatus pending klasifikasi. 14 kasus dugaan hepatitis akut ini tersebar di 8 provinsi yakni, Sumatera Barat (1 kasus pending klasifikasi), Jambi (1 kasus pending klasifikasi), Bangka Belitung (1 kasus pending klasifikasi), DKI Jakarta (1 kasus probable dan 4 kasus pending klasifikasi).


Selanjutnya, DI Yogyakarta (1 pending klasifikasi), Jawa Timur (2 pending klasifikasi), Bali (2 kasus pending klasifikasi), dan Nusa Tenggara Barat (1 kasus pending klasifikasi).

Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. Dominicus Husada, Sp.A(K), DTM&H, MCTM(TP) mengatakan, World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa hepatitis akut merupakan kejadian luar biasa.


"Saya kira kita sebagai bagian masyarakat juga perlu waspada," ujar dr Dominicus, saat talkshow bertajuk 'Waspada Hepatitis pada Anak' yang digelar Granostic by Kortex, Selasa (24/5).

ADVERTISEMENT


Ia juga menegaskan bahwa penyebab hepatitis misterius ini hingga kini belum diketahui. Bahkan jika ada asumsi penyakit ini disebabkan oleh vaksin COVID-19, hal itu menurutnya sangat mustahil.


"Karena yang sakit kebanyakan usia di bawah 5 tahun dan tidak ada vaksin COVID-19 untuk anak di bawah 5 tahun, tentu asumsi bahwa hepatitis misterius berhubungan dengan vaksin COVID-19 maka dengan sendirinya terpatahkan," tandasnya.


Dalam kesempatan yang sama, dr. May Fanny Tanzilia.Sppk, General Manager Granostic by Kortex menjelaskan, bahwa pihaknya ingin mengedukasi masyarakat mengenai penyakit hepatitis akut agar dapat mengantisipasi hal tersebut, terutama pencegahan pada anak-anak yang rentan terserang hepatitis akut.


"Sesuai dengan arahan Kemenkes hepatitis akut dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, menggunakan perlengkapan makan pribadi jika makan di luar, melakukan cek kesehatan secara rutin dan konsultasi pada dokter bila ada gejala-gejala hepatitis," jelasnya.

No comments:

Post a Comment