Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan kabar baik terkait pandemi COVID-19. Berdasarkan angka yang dilaporkan secara global pekan lalu, jumlah kasus baru dan kematian akibat virus Corona mulai menurun hampir di seluruh dunia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan tren penurunan yang sudah mulai terlihat dari puncaknya pada Januari lalu, sebagai 'tren yang sangat menggembirakan'.
Namun, peningkatan kasus masih terjadi di beberapa wilayah yaitu Timur Tengah dan Asia. Melihat ini, Tedros terus mengingatkan bahwa pandemi masih belum berakhir dan mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati.
Hal ini juga berlaku bagi negara-negara yang kini telah melonggarkan protokol kesehatan dan mulai hidup berdampingan dengan COVID-19.
"Persepsi bahwa pandemi telah berakhir dapat dimengerti, tetapi salah arah," tegas Tedros seperti yang dikutip dari AP News, Kamis (9/6/2022).
"Varian baru dan bahkan lebih berbahaya dapat muncul kapan saja, dan sejumlah besar orang tetap tidak terlindungi," lanjutnya.
Tedros mencatat bahwa 18 bulan setelah program vaksinasi COVID-19 massal pertama dimulai di beberapa negara, sebanyak 68 negara di dunia belum melindungi 40 persen warganya. Bahkan saat ini permintaan vaksin sudah mulai menurun, meski stok vaksin yang tersedia sangat mencukupi.
Kenaikan Kasus COVID-19 Masih Terjadi
Meski sebagian kasus mulai menurun, kasus COVID-19 di Timur Tengah dan Asia Tenggara masih mengalami kenaikan. Di Timur Tengah, terlihat kasus mingguannya naik 19 persen, sedangkan Asia Tenggara naik satu persen.
Tak hanya itu, kasus kematian juga masih terlihat meningkat di Pasifik Barat sebesar 7 persen. Sementara di tempat lain di dunia sudah mulai menurun sejak minggu lalu.
No comments:
Post a Comment