Efek Kebijakan Infastruktur Jokowi di Balik Lancarnya Mudik 2022

 

Jakarta - Banyak pihak mengapresiasi arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 berlangsung lancar tanpa kendala berarti. Pengamat kebijakan publik menilai, salah satu faktor yang membuat arus mudik dan arus balik lancar adalah infrastruktur yang dibangun pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira ini memang dampak positif dari infrastruktur yang akhir-akhir ini di era kepemimpinan Pak Jokowi digalakkan," kata Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah kepada wartawan, Kamis (12/5/2022).

Trubus mengatakan, ketersediaan infrastruktur yang memadai jadi faktor utama pendukung mudik. Dia mengingat beberapa tahun ke belakang macet horor mudik terjadi karena infrastruktur dan kebijakan yang dilakukan stakeholder terkait belum maksimal.

Menurut Trubus, selain masifnya pembangunan infrastruktur, faktor lain yang mempengaruhi kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 adalah kerja keras dari stakeholder terkait mulai dari Kemenhub, Polri, Jasa Marga dan lainnya. Semua responsif mengatasi berbagai persoalan agar masyarakat aman dan nyaman selama libur panjang Lebaran.

"Sebelumnya pernah terjadi kemacetan yang horor ya. Brexit dulu, sampai menelan korban segala. Di tahun ini itu tidak terjadi. Jadi memang keberhasilannya di situ. Kemacetan masih bisa diurai. Selain itu kebijakannya itu responsif, cepat dilakukan misalnya one way, ganjil genap," ujar Trubus.

Meski demikian, Trubus mengatakan, itu bukan berarti tidak ada kendala sama sekali dalam arus mudik dan arus balik Lebaran 2022. Masih ada sejumlah persoalan, misalnya di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Dia berharap ada evaluasi ke depan agar persoalan yang sama tidak terulang.

Trubus juga berharap di titik-titik lain yang infrastrukturnya belum memadai agar segera dilakukan penanganan. Dengan begitu, arus mudik dan arus balik di tahun-tahun mendatang bisa berjalan dengan aman dan nyaman.

"Di penyebrangan Bakauheni-Merak. Di situ persolannya barang dan orang jadi satu. Harusnya barang dan orang dipisahkan. Tapi untuk jalur darat dan lainnya, relatif lancar," ujarnya.