Gubernur Isran Noor Memastikan Masyarakat Kaltim Mendukung Kehadiran IKN - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Tuesday, January 25, 2022

Gubernur Isran Noor Memastikan Masyarakat Kaltim Mendukung Kehadiran IKN

 


Undang Undang Ibu Kota Negara (IKN) sudah disahkan. Selanjutanya pemerintah segera membangun IKN di Kalimantan Timur yang nantinya bernama Nusantara.

Menyikapi hal itu Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memastikan bahwa masyarakat Kalimantan Timur tidak merasa terganggung dengan kehadiran IKN dan akan menyambut baik pendatang dari luar daerah.

Dalam pernyataannya pada Sabtu, 22 Januari 2022, Isran Noor kembali menegaskan bahwa masyarakat Kaltim memberikan dukungan penuh terkait pembangunan IKN yang mana ibukota itu bernama Nusantara.

"Masyarakat Kaltim itu sejak diumumkannya 26 Agustus 2019 oleh Bapak Presiden sudah mendukung penuh. Tidak ada masalah apalagi penolakan," katanya kepada Antara.

Lebih lanjut Isran mengungkapkan bahwa dari segi sejarah, penduduk asli Kaltim hanya sedikit, tidak sampai setengah dari jumlah seluruh penduduknya. Kemudian, masyarakat asli Kaltim menerima saudara-saudara dari luar provinsi itu dengan hidup berdampingan.

"Yang banyak itu pendatang, terutama dari Pulau Jawa sebanyak 35 persen. Lalu disusul Sulawesi sekitar 20 persen. Sisanya itu termasuk penduduk aslinya, Dayak, Kutai dan Banjar. Tapi mereka sudah hidup bersama," ucapnya.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com bersumnber Antara yang berjudul Soal Pembangunan IKN, Gubernur Kaltim Jamin Tak Ada Budaya-Budaya yang Dihilangkan, Isran Noor menyebutkan dukungan terhadap rencana pembangunan IKN pun dirasa tidak ada masalah, dan jika terdapat masyarakat yang ingin dilibatkan merupakan suatu hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.

"Kalau perlu disesuaikan kapasitas masing-masing untuk melibatkan apa yang bisa dilakukan ya dilakukan," ucapnya.

Adapun terkait dengan penduduk dari luar daerah, ia meyakini bahwa masyarakat Kaltim pasti akan menyambut para pendatang, mengingat budaya serta adat istiadat setempat yang selalu menerima kedatangan siapapun.

"Apalagi yang datang tidak terlalu banyak, ya paling-paling satu sampai dua juta orang yang akan berada di kawasan IKN," katanya.

Isran menyebut, pembangunan IKN diambil dari lahan hutan tanaman industri atau lahan negara, bukan dari lahan atau tanah masyarakat.

"Mungkin ada penduduk yang tinggal di kawasan sekitar, bukan di kawasan inti misalnya di Sepaku Semoi ada penduduk dari Jawa itu pasti pasti akan dilakukan penataan, tidak mungkin diambil alih begitu saja," tuturnya.

Lebih lanjut, ia pun menjamin bahwa pembangunan IKN akan aman, termasuk tidak ada budaya-budaya setempat yang dihilangkan.

"saya sudah komunikasi dengan masyarakat setempat dan mereka memberikan dukungan penuh," ucapnya.***

(Arman Muharam/pikiran-rakyat.com)

No comments:

Post a Comment