Cara Sederhana Menguji Efektivitas Masker - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, July 31, 2020

Cara Sederhana Menguji Efektivitas Masker


Masker kini jadi bagian keseharian Anda di tengah wabah virus corona. Pemakaian masker bukan sekadar gaya-gayaan mengikuti tren, tapi yang terpenting adalah, efektif menangkal benda asing masuk ke tubuh.
Daya filter masing-masing jenis masker pun berbeda tergantung bahan yang digunakan. Apalagi kini muncul tawaran pelbagai masker selain masker medis, mulai dari yang bermotif, bercorak unik, hingga yang masker kain polos biasa.

Sebagian masker itu tentu tak hanya fungsional melainkan juga fashionable.
Kendati begitu, yang paling utama, Anda tetap harus memastikan bahwa masker tersebut tepat fungsi dan efektif. Ada cara sederhana untuk mengetahui masker yang Anda kenakan itu sudah cukup efektif atau justru sebaliknya.
Seorang dosen senior di Evidence Based Healthcare, Simon Kolstoe membeberkan dua cara sederhana yakni melalui tes 'vape' dan tes meniup lilin.
Tes 'vape' ini sempat beredar di media sosial dengan menunjukkan gambar dan video berisi model manekin yang meniupkan asap dari alat vaping.
Manekin bermasker itu memperlihatkan bahwa asap tidak bisa mengepul hingga jauh. Sedangkan yang tak memakai masker, asapnya akan terbawa sampai jauh.
Tanpa perlu jadi pengguna vape, Anda bisa melakukan tes sederhana dengan lilin. Kolstoe menjelaskan, Anda cukup menyediakan lilin menyala dan tiup lilin dalam kondisi mengenakan masker.
Anda mungkin tidak bisa mengukur seberapa kuat tiupan, tetapi Anda bisa membandingkan daya tiup antara ketika memakai satu masker dengan masker lain--yang terbuat dari bahan berbeda.
"Desain masker yang sulit menggerakkan api lilin mungkin akan memberikan penghalang terbaik untuk memproyeksikan virus ke depan dan melalui masker," ujar Kolstoe seperti dikutip dari The Conversation.
Masker pada masa pandemi ini digunakan mencegah transmisi virus melalui tetesan baik dari bersin, batuk atau juga saat bicara.
"Mengingat bahwa partikel virus corona sekitar 0,8 mikrometer dan anyaman dalam kain penutup wajah yang khas memiliki celah sekitar seribu kali lebih besar (antara 1 dan 0,1 milimeter), 'efektivitas' tidak berarti secara andal menjebak virus. Alih-alih, sama seperti seperti menutupi mulut kita ketika kita batuk, tujuan dari memakai penutup kain adalah untuk mengurangi jarak napas Anda menyebar dari tubuh Anda," terang Kolstoe.
Perlu diingat, penggunaan masker tidak mencegah pengguna terinfeksi virus. Kolstoe pun menjelaskan, cara paling efektif mencegah penularan adalah menghindari tempat ramai atau kerumunan dan keluar rumah hanya jika ada hal mendesak, serta tidak menyentuh muka dan sering mencuci tangan.
(els/NMA)

No comments:

Post a Comment