Rencanakan Pemindahan Ibu Kota, Presiden Jokowi Pelajari Tata Kota Canberra - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, February 9, 2020

Rencanakan Pemindahan Ibu Kota, Presiden Jokowi Pelajari Tata Kota Canberra


CANBERRA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memulai kegiatan kunjungan kenegaraan di Australia pada Senin, 10 Februari 2020, dengan melakukan pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Scott Morrison. Keduanya akan mendiskusikan sejumlah isu terkait hubungan bilateral Indonesia-Australia.
Dalam pernyataan pers bersama di gedung parlemen usai pembicaraan itu, Presiden Jokowi menyatakan kunjungan ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa kesepakatan perdagangan bebas kedua negara atau IA-CEPA kini telah rampung.
"Melalui IA-CEPA Indonesia berharap bisa menjadi mitra dagang penting bagi Australia," kata Presiden Jokowi sebagaimana dilansir ABC, Senin (10/2/2020).
Sebelumnya PM Morrison menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan permintaan Indonesia mengenai peringatan perjalanan ke sejumlah lokasi yang menjadi tujuan utama warga Australia.
Kedua kepala pemerintahan, katanya, juga sepakat untuk mengedepankan hukum internasional dalam isu Laut China Selatan.
Sebagai implementasi dari IA-CEPA, PM Morrison menjelaskan bahwa Monash University akan membuka kampusnya di Indonesia. Ini akan menjadikan Monash University sebagai perguruan tinggi asing pertama yang memiliki kampus sendiri di Indonesia.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas "persahatan pribadi" yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi, "Termasuk waktu ayah saya meninggal dunia," katanya.
Kagumi Tata Kota Canberra
Sebelumnya pada Minggu, Februari 2020, Presiden Jokowi sempat melakukan "tur kanguru" di sekitar Ibu Kota Canberra dan menurut PM Morrison ada beberapa ekor kanguru yang sempat terlihat.
Berkaitan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kaltim, Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk menemui Sally Barnes, CEO National Capital Authority untuk mendapatkan penjelasan mengenai pembentukan Canberra sebagai ibu kota Australia di tahun 1913.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai tata kota Canberra, Presiden Jokowi naik ke Gunung Mount Ainslie di ketinggian 843 meter, yang memang menjadi tempat untuk mendapatkan pemandangan menyeluruh ke kawasan ibu kota yang dibangun pada 1913 itu.
Presiden Jokowi mengaku menanyakan berbagai hal mengenai sejarah pembangunan Canberra dan bagaimana pengelolaannya kepada Sally Barnes.
"Tata kota Canberra yang dibangun tahun 1913 ini terlihat sangat baik," ujar Presiden Jokowi dalam unggahan di akun Twitternya.
Mount Ainslie ini terletak di kawasan pusat ibukota dan menyajikan pemandangan spektakuler ke arah Anzac Parade, danau Lake Burley Griffin, dan Parliament House.
Untuk menuju ke puncak Mt Ainslie, rutenya bermula dari belakang Australian War Memorial.
Rute ini dikenal pula sebagai Kokoda Memorial Trail berjarak 4 km pulang-pergi dan memakan waktu sekitar 1,5 jam untuk menempuhnya.
Presiden Jokowi ke sana untuk mendapatkan gambaran tentang ibu kota baru Indonesia yang inspirasinya berasal dari ibu kota Australia.
(dka)

No comments:

Post a Comment