Perum Bulog mencatat saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersedia sebanyak 2,3 juta ton. Adapun stok CBP sebanyak 2,3 juta ton beras hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Jumlah stok beras CBP saat ini sudah mencukupi kebutuhan Natal dan Tahun Baru sehingga tidak diperlukan impor bahkan hingga masa panen raya pada Maret 2020.
“Stok beras kita saat ini kurang lebih jumlahnya sekitar 2,3 jutaan ton,” jelas Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Gedung Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (1/11/2019)Sedangkan untuk kepentingan komersial, kata Buwas terdapat sekitar 170 ribuan ton.
Dia menambahkan, dari total jumlah stok beras yang mencapai 2,3 juta ton lebih itu, masih ada sebagian yang merupakan sisa impor tahun lalu.
“Kalau tidak salah masih ada sekitar sembilan ratusan ribu ton,” ujarnya.
Meski demikian, Buwas mengaku, data mengenai ketersediaan stok beras untuk keperluan ekspor itu, sepenuhnya merupakan wewenang pihak Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
Menurut Buwas, Perum Bulog tidak memiliki kewenangan dalam hal ekspor beras, meski kerap dilibatkan dalam penyediaan stok untuk ekspor.
“Nah, saya sebenarnya tidak boleh mengambil langkah itu. Karena kalau saya kan (urusan ketersediaan stok beras) untuk di dalam negeri saja,” kata Buwas.
Stok beras yang dimiliki Bulog focus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jumlah stok beras CBP sudah mencukupi kebutuhan Natal dan Tahun Baru sehingga tidak diperlukan impor bahkan hingga masa panen raya pada Maret 2020.
No comments:
Post a Comment