Ahmad Muzani Tegaskan Pancasila Harga Mati Bangsa Indonesia - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, November 24, 2019

Ahmad Muzani Tegaskan Pancasila Harga Mati Bangsa Indonesia


JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), Ahmad Muzani menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi merupakan harga mati bagi bangsa Indonesia. Menurutnya Pancasila harus ditanamkan dalam jiwa setiap seluruh warga negara RI.
"Kami ingin menyampaikan penjelasan keterangan tentang Pancasila yang merupakan dasar negara. Pancasila merupakan harga mati bangsa Indonesia," kata Muzani saat memberi sambutan dalam acara Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019, di DPR RI, Sabtu 23 November 2019.
Menurut Muzani, bangsa Indonesia beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa. Sebab, Pancasila telah menyatukan beragam latar belakang, mulai dari suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dimiliki Indonesia.
Perbedaan yang dimiliki setiap suku bangsa yang tersebar di nusantara bersatu dalam bingkai Pancasila. Persatuan yang telah dirajut dan dijaga pendiri bangsa sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga bangsa Indonesia merdeka.
"Pancasila digali pemimpin bangsa di antara memiliki latar belakang berbeda. Kita perlu mencapai kesepakatan bersama supaya negara ini berdiri kokoh karena sesungguhnya negara ini multietnis, multiras, dan multibudaya," tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Muzani pentingnya Pancasila untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila pun diyakininya akan mengkokohkan Indonesia hingga selama-lamanya.
"Pancasila melandasi dasar negara kita sehingga dasar negara berdiri kokoh sampai sekarang dan kita tetap bersatu dalam bingkai negara republik Indonesia," terangnya.
"Para pemimpin termasuk pemimpin agama mencapai kata sepakat Pancasila adalah dasar menjadi permusyawaratan kita berbangsa dan bernegara," tukas Muzani.
Adapun acara ini merupakan pertemuan para pemuda muslim dari negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) itu pun menyatakan hal serupa.
Tokoh yang hadir antara lain, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Polisi Drs. Dharma Pongrekun, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Bursah Zarnubi dan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev.
Selain itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Amany Lubis, mantan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Mohamad Asruchin, mantan Duta besar Indonesia untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso dan Sekretaris Jenderal dan Sekretaris Jenderal Indonesia Society for OIC (ISOIC) Bunyan Saptomo.
(edi)

No comments:

Post a Comment