Waspada, Politisi PKS Berpotensi Picu Perlawanan Orang Papua - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, October 4, 2019

Waspada, Politisi PKS Berpotensi Picu Perlawanan Orang Papua

Bangsa ini sudah hampir terpecah belah oleh berbagai isu hoaks yang menyelimuti media sosial belakangan ini. Teranyar kasus kerusuhan di Wamena, Papua yang merupakan buntut dari kasus rasisme yang dialami mahasiswa asal Papua di Jawa Timur.
Namun demikian situasi kemanan hingga saat ini sudah berangsur-angsur pulih.
Di tengah adem ayemnya tanah Papua dan Papua Barat pasca kerusuhan beberrapa waktu lalu, masih ada saja pihak-pihak yang ingin menciptakan konflik baru di bumi Cendrawasih itu.
Baru-baru ini ini seorang politikus PKS yakni Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid melontarkan bahwa telah terjadi genosida di Wamena, Papua.
Hidayat menyatakan di akun Twitternya bahwa di Wamena telah terjadi genosida.
“Kita berduka atas tragedi genocyda di Wamena. 32 Orang Tewas & Ribuan Mengungsi. Sebagian Besarnya Warga Pendatang. Pemerintah Tetap Harus Selesaikan Kabut Asap, Sikapi Bijak Demo2, Tapi Tak Boleh Remehkan Tragedi di Wamena. Kelanjutan NKRI Taruhannya.” tulis akun @hnurwahid.
Pernyataan itu jelas bisa memicu gelombang perlawanan baru dari warga asli Papua. Sebab yang menjadi korban dalam kerusuhan Wamena adalah warga yang berasal dari beragam suku, termasuk orang asli Papua. Sehingga istilah genosida sangat tak tepat untuk digunakan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sorong Edo Kondologit menilai pernyataan Hidayat Nur Wahid soal genosida  sangat tak tepat untuk digunakan.
“Hendaknya semua tokoh publik, baik itu Politisi, tokoh agama, tokoh adat, kaum intelektual dan lainnya untuk menahan diri dan harus bijak dalam mengeluarkan pernyataan. Jangan sampai justru pernyataan-pernyataan mereka memprovokasi dan memicu konflik baru,” kata Edo dikutip dari Gesuri.
Edo menyarankan, agar peyelesaian kasus kerusuhan Wamena maupun Papua melalui proses hukum yang tegas, proporsional dan transparan agar dapat memberikan rasa keadilan kepada keluarga korban.
Ia pun mendesak pemerintah untuk segera membuka dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang merepresentasikan perwakilan masyarakat Papua dari tujuh wilayah adat untuk duduk bersama dan mencari solusi akar permasalahan Papua dalam bingkai NKRI.
Pernyataan Hidayat Nur wahid jelas telah memecah belah kelompok masyarakat. Karena kata genosida yang digunakan tidak tepat sebab yang terjadi di Wamena belum termasuk kategori tersebut.
Bisa dibilang tweet Hidayat ini sebagai bentuk provokasi karena bisa memancing orang dari wilayah-wilayah yang kebetulan masyarakatnya jadi korban di Wamena jadi marah. Akhirnya terjadi aksi balas dendam di luar Wamena. Tentu kita semua tak menginginkan hal itu terjadi.
Sebagai politisi harusnya Hidayat mampu mendesak adanya pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk Papua, bukan justru memecah belah antar kelompok.
Masyarakat harus mewaspadai provokasi-provokasi yang muncul di medsos sekarang ini.

No comments:

Post a Comment