Kemenhub Fokus Pengembangan Empat Bandara di Papua Barat - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Tuesday, October 15, 2019

Kemenhub Fokus Pengembangan Empat Bandara di Papua Barat

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan fokus untuk mengembangkan empat bandara di Papua Barat. Keempat bandara tersebut yakni Bandara Rendani Manokwari, Bandara Siboru Fakfak, Bandara Raja Ampat dan Bandara Domine Edward Osok Sorong.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengadakan Rapat Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Provinsi Papua Barat bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kementerian PUPR, Kementerian ATR, serta Bupati, Stakeholder Transportasi dan Kepala UPT Perhubungan se-Provinsi Papua Barat di ruang Kutai, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Minggu (13/10), menegaskan apabila permasalah tanah telah selesai maka sudah bisa mulai melakukan pekerjaan.
“Tadi dibahas beberapa bandara antara lain bandara di Manokwari, bandara di Fakfak, bandara di Raja Ampat, dan bandara di Sorong. Selain itu kita bahas berkaitan dengan pelabuhan di Sorong, untuk perbaikan. Apa yang kita lakukan adalah koordinasi dengan pemda Papua Barat, karena ada beberapa yang harus diselesaikan permasalahan tanahnya,” paparnya.
“Kalau tanahnya diselesaikan sekarang seperti Fakfak kita akan mulai melakukan cut and fill tahun depan. Tetapi seperti Rendani di Manokwari ada yang harus diselesaikan pembebasan tanah tahun 2020 dan kami baru akan menyelesaikannya pada tahun 2021. Sedangkan Raja Ampat sepanjang 1.525 m sudah selesai pembebasan lahannya mulai tahun ini dan tahun depan diselesaikan,” tambah Menhub Budi Karya.
Menhub mengungkapkan, pihaknya menargetkan untuk Bandara Rendani Manokwari, progres pengembangan telah mencapai 25 persen.
Pengembangan empat bandara di Papua Barat menjadi bukti dari komitmen Pemerintah untuk mewujudkan konektivitas nasional melalui percepatan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok negeri, khususnya di desa, daerah pinggiran dan perbatasan, guna meningkatkan efisiensi transaksi barang dan jasa, serta mendorong keberhasilan produk nasional berdaya saing.

No comments:

Post a Comment