Isu Pembungkaman Aktivis dan Jurnalis Oleh Otoritas Indonesia Adalah Tuduhan Tak Berdasar - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, October 6, 2019

Isu Pembungkaman Aktivis dan Jurnalis Oleh Otoritas Indonesia Adalah Tuduhan Tak Berdasar


Media asing yang mendukung kelompok separatis terus mencari celah memojokkan aparat keamanan dan pemerintah Indonesia terkait peristiwa rusuh di Papua dan Papua Barat beberapa pekan lalu.
Mereka menuding adanya pembungkaman aktivis dan jurnalis oleh otoritas Indonesia.
Sebelumnya, pada 4 Oktober 2019, waktu setempat, thewire.org mempublikasikan artikel berjudul West Papua Activists, Journalists Silenced By Indonesian Authorities (Aktivis Papua Barat, Jurnalis Dibungkam Otoritas Indonesia)
Artikel memposting wawancara dengan ULMWP yang menyalahkan dan mendiskreditkan aparat dan pemerintah Indonesia terkait kekerasan, pembunuhan siswa, pembungkaman aktivis dan jurnalis serta pelanggaran HAM di West Papua dalam bentuk audio/suara.
Artikel juga memberitakan bahwa ketegangan yang memuncak antara personel militer dan polisi Indonesia dengan aktivis Papua Barat meledak setelah perselisihan ultra-kekerasan dengan siswa sekolah menengah setempat pada demonstrasi anti-rasisme di Wamena.
Mereka juga menggambarkan bahwa tragedi itu merupakan peristiwa paling berdarah yang terjadi di Bumi Cendrawasih dalam dua puluh tahun terakhir, dengan setidaknya 33 orang diduga telah dilaporkan tewas.
Parahnya lagi mereka menuduh bahwa Pemerintah Indonesia secara tidak adil telah mengancam dan mengintimidasi aktivis maupun jurnalis yang terlibat dalam demonstrasi yang berujung kerusuhan. Mereka menyebut pemerintah telah sewenang wenang melakukan penangkapan dan memenjarakan para pengunjuk rasa anti-rasisme dalam enam minggu terakhir.
Perlu diketahui, tuduhan yang tidak berdasar ini sengaja digaungkan oleh pihak-pihak berkepentingan untuk mendiskreditkan aparat dan Pemerintah Indonesia.
Isu pembungkaman media dan jurnalis adalah propaganda media asing yang bertujuan untuk melemahkan Pemerintah Indonesia.
Itulah fakta yang terjadi, isu tersebut digaungkan luar biasa di luar sana. Dan menghiasi sejumlah situs berita media asing.
Faktanya, kerusuhan yang terjadi di Papua, khususnya Wamena bukan disebabkan oleh pelajar atau masyarakat asli Papua, melainkan didalangi oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyusup dalam aksi demonstrasi berujung kerusuhan.
Aksi itu menimbulkan korban materiil dan korban jiwa dari aparat keamanan hingga warga sipil yang merupakan warga Papua sendiri serta warga pendatang.
Secara nyata kelompok separatis atau KKB menjadi dalang sejumlah aksi kekerasan di Papua untuk menciptakan instabilitas wilayah yang bertujuan untuk melepaskan diri dari NKRI.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan bahwa kerusuhan yang menewaskan 33 orang di Wamena, Papua, merupakan ulah dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Menurutnya peristiwa ini bukan terjadi karena konflik antaretnis.
“Jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis, itu bukan. Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung turun ke bawah dan melakukan pembakaran pembakaran rumah warga,” kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
Polisi juga telah menangkap orang yang diduga melakukan kerusuhan dan pembunuhan setelah kejadian anarkis itu.




No comments:

Post a Comment