Radikalisme masih tumbuh subur di Indonesia. Keberadaannya masih menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat. Tak terkecuali dikalangan Kampus.
Direktur Jenderal (Dirjen) Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan, mengungkapkan ada enam peluang radikalisme muncul lalu merusak warga kampus.
Adapun 6 hal yang berpeluang masuk diantaranya melalui mahasiswa, tenaga pendidik, dosen, organisasi kemahasiswaan, tempat ibadah dan beasiswa.
Menurutnya, perguruan tinggi yang tidak berbasis keagamaan justru sangat rentan dengan masuknya radikalisme.
“Saya juga agak yakin kalau di Muhammadiyah kan basis agamanya kuat, tapi tadi saya sampaikan kepada maba (mahasiswa baru) pasti mereka punya teman selain di sini kan,” katanya, usai memberikan materi mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Palembang, Selasa (3/9/2019).
Oleh karena itu itu ia meminta agar mahasiswa terus mewaspdai masuknya paham radikal tersebut.
Ia menambahkan, universitas yang tidak berbasis keagamaan itu disebutnya sangat rentan. “Jadi kegiatan mahasiswa baru ini harus dipantau betul karena begitu mereka sudah di mentoring perkelompok nah disusupnya lewat situ,” ujarnya.
Ia pub berharap mahasiswa khususnya mahasiswa baru harus cermat memilih kegiatan di kampus dan mawas diri dari segala hal yang dapat menjerumuskan ke paham radikal serta senantiasa memegang teguh dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan di kampus.
No comments:
Post a Comment