Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyampaikan sambutan positif para investor terkait penyelenggaraan Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019 lalu.
Tak hanya dari sisi penyelenggaraan, investor juga menyambut baik hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang diikuti dua pasangan calon yakni paslon 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pasca gelaran Pemilu serentak ini bos BKPM itu mengatakan bahwa investor langsung menyatakan minat untuk berinvestasi. Mereka bahkan sangat antusias melancarkan pertanyaan terkait peluang investasi ke depan.
“Mereka cari tahu ke kami apa peluang-peluang investasi dan arah-arah kebijakan atau terobosan, dan gagasan baru yang bisa kami antisipasi di periode keduanya Pak Presiden (Joko Widodo),” jelas Lembong, Selasa (18/6).
Ia pun meyakini pertumbuhan investasi akan kembali menggeliat pasca gelaran Pilpres 2019 yang berlangsung kondusif dan aman. Menurutnya investasi juga akan mendapatkan dorongan dari kenaikan peringkat utang oleh Standard & Poor’s (S&P).
Dimana lembaga pemeringkat utang global itu, menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dengan prospek stabil pada awal Juni ini.
“Pasti sudah mulai tumbuh (investasi usai Pemilu). Jadi sekali lagi terlepas dari sosok keempat capres dan cawapres, pada dasarnya investor itu sukanya stabilitas dan kontinuitas,” katanya.
Oleh sebab itu ia meyakini pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) bisa menyentuh pertumbuhan dua digit sepanjang tahun ini.
BKPM sendiri mencatat realisasi investasi pada kuartal I 2019 Rp195,1 triliun. Investasi tersebut hanya bertumbuh 5,3 persen dibanding capaian tahun sebelumnya yang Rp185,3 triliun.
No comments:
Post a Comment