Warna-Warni Makna Libur Bagi Buruh Saat May Day - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Wednesday, May 1, 2019

Warna-Warni Makna Libur Bagi Buruh Saat May Day


Jakarta, -- Kondisi macet bahkan lalu lintas yang lumpuh mungkin sempat terngiang di benak dalam setiap peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh setiap 1 Mei di Indonesia.

Namun, kondisi macet bahkan lumpuh saat May Day relatif tak lagi menghiasi wajah lalu lintas Kota Jakarta sejak 1 Mei 2014. Gedung-gedung perkantoran yang berlokasi di sejumlah pusat bisnis ibu kota tidak beraktivitas dan kendaraan pun dapat dapat melaju lebih cepat dibandingkan hari biasanya.

Semua hal itu terjadi setelah Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhyono (SBY) meneken Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Penetapan Tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional.

Penetapan May Day menjadi hari libur nasional ini sebenarnya sudah dilakukan lebih dahulu di negara-negara lain. Penetapan May Day sebagai hari libur nasional ini dilatarbelakangi bahwa harus ada satu hari yang bisa digunakan kaum buruh untuk menyuarakan haknya.

Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia Ilhamsyah menyatakan langkah pemerintah menetapkan May Day sebagai hari libur nasional telah memberikan waktu kepada kaum buruh untuk memperjuangkan masalah yang dihadapi.

Menurutnya, penetapan May Day sebagai hari libur nasional membuat pihaknya tidak perlu lagi melakukan aksi 'sweeping' atau mendatangi pabrik-pabrik untuk menjemput rekannya untuk mengajak ikut melakukan aksi unjuk rasa di May Day.

"Sebelum ditetapkan hari libur nasional, pola yang dipakai mobilisasi itu ada aksi 'sweeping' pabrik mendatangi kawan-kawan. Sekarang tidak lagi," kata Ilhamsyah kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/4).

Dia menilai penetapan May Day sebagai hari libur nasional tidak menyurutkan perhatian masyarakat pada isu atau tuntutan yang pihaknya sampaikan saat menggelar aksi unjuk rasa.

Iham menegaskan masyarakat tetap memberikan terhadap aksi unjuk rasa di May Day karena selalu mengangkat isu yang tak lagi bersifat eksklusif bagi kaum buruh saja, seperti terkait harga kebutuhan pokok hingga pendidikan.

No comments:

Post a Comment