Gerombolan Setan Gundul Adalah Pengumpat, Radikalis, Penyebar Hoax dan Pelaku Makar - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, May 12, 2019

Gerombolan Setan Gundul Adalah Pengumpat, Radikalis, Penyebar Hoax dan Pelaku Makar


Jelang penetapan pengumunan hasil Pemilu 2019, para elite kubu 02 terus mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memanaskan suasana poltik.
Mereka sibuk menyampaikan narasi-narasi busuk, serta narasi-narasi provokatif yang justru membuat rakyat semakin terbelah dan terlibat percekcokan.
Rakyat yang sesungguhnya tidak tahu apa-apa itu mengamuk. Mereka lantas bertriak bahwa Jokowi, calon petahana, telah mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa demi memenangi Pilpres, Jokowi telah memanfaatkan pengaruhnya untuk mengintervensi panitia Pemilu agar memihak kepadanya.
Inilah yang sesungguhnya saat ini terjadi negeri yang kita cintai ini. Ada rakyat yang merasa dicurangi, tapi jika ditanya kecurangan seperti apa, mereka tidak mampu menunjukkannya. Mereka terjerumus dalam fanatisme gelap. Mereka mati-matian membela dan mendukung capresnya hanya karena terhasut oleh ucapan sesat gerombolan setan, pengumpat, penyebar hoax, dan pelaku makar yang ada di sekeliling calon pemimpin mereka yakni Prabowo itu.
Ada setan gundul di sana. Namun tidak semua orang dapat melihatnya. Hanya orang-orang tertentu saja. Salah satunya Andi Arief. Sejak dari awal, ketika Prabowo-Sandi dipasangkan, sesungguhnya ia sudah melihatnya, namun ketika itu ia tidak menyebut setan gundul.
Hingga akhirnya ia mengungkap kegelisahannya itu. Bahwa ada setan gundul di kubu Prabowo-Sandi. Ada yang tiba-tiba panas dingin. Ada pula yang menyebut bahwa mereka bukan setan. Bahkan ada yang mengeluarkan kata-kata makian menanggapi dugaan keberadaan setan gundul tersebut.
Saya pikir, mereka yang bereaksi keras atas tuduhan Wasekjen Partai Demokrat itu, kemungkinan besar adalah setan gundul yang dimaksud.
Setan-setan gundul itu terlihat dalam beberapa wujud. Ada dalam wujud para pengumpat. Sehari-harinya, kita hanya mendengar makian keluar dari mulutnya. Kita juga hanya membaca cuitan yang sangat tidak beradab, serta cuitan rasis, di timelinenya. Siapa mereka? Sebutlah Mustofa Nahra, Tengku Zulkarnain, Fadli Zon, atau Rizieq Shihab misalnya.
Setan gundul itu juga tampil dalam wujud kaum radikalis, para pembenci Pancasila dan NKRI itu. Misi besar mereka untuk meng-khilafah-kan Indonesia, mereka samarkan dalam jubah dan sorban putih mereka, serta cara berbicara mereka yang kearab-araban. Orang-orang lantas menganggap mereka sebagai imam, yang setiap ucapannya mesti didengar dan ditaati.
Rizieq Shihab. Dalam beberapa pernyataannya, ia secara terang-terangan ingin menjadikan Indonesia menjadi negara full syariah. Ia juga pernah menyampaikan dukungannya terhadap cita-cita serta perjuangan ISIS. Ada lagi beberapa ustaz pendukung Prabowo yang menggandrungi paham radikal. Ada Bachtiar Nasir, Abdul Somad, Arifin Ilham, Felix Siaw, Maheer At Thuwailibi, Gus Nuril, dan ustaz-ustaz garis keras lainnya.
Ada pengumpat, ada kaum radikal, ada pula penyebar hoax. Seluruh nama-nama tersebut di atas, sesungguhnya juga doyan menyebarkan berita-berita bohong. Namun di luar nama-nama itu, ada pula politikus pendukung Prabowo yang memiliki gelar akademik yang cukup mentereng, namun tidak mampu menguasai jarinya untuk tidak menyebarkan hoax lewat akun media sosialnya.
Rizal Ramli misalnya. Ia seorang ekonom hebat. Gelarnya Doktor. Namun sejak bergabung dengan kubu Prabowo-Sandi, ia berubah dungu. Sudah begitu banyak kebohongan yang ia tebar. Tidak jarang pula ia menulis sebuah cuitan, namun belakangan ia hapus karena terbukti hoax. Setali tiga uang dengan Rizal Ramli, ada pula Hidayat Nur Wahid, ia juga seorang penyebar hoax ternama dan terlatih di kubu 02. Ada pula Amien Rais, Sudirman Said, Dahnil Anzar, atau Said Didu.
Kubu Prabowo memang penuh dengan orang-orang jahat. Pemaki hingga pengagum jaringan teroris ISIS juga ada. Apalagi penyebar hoax. Semuanya, tanpa terkecuali. Mulai dari capresnya, cawapresnya, hingga seluruh pendukungnya. Dan satu lagi, koalisi Indonesia Adil Makmur itu juga diisi oleh pelaku makar.

No comments:

Post a Comment