JK: Hampir 4,5 Tahun Bersama, Jokowi Tidak Pernah Bicara Proyek Pribadi - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, February 24, 2019

JK: Hampir 4,5 Tahun Bersama, Jokowi Tidak Pernah Bicara Proyek Pribadi


Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memuji sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. JK mengatakan, bahwa Jokowi tak penah membicarakan soal proyek atau hal hal yang menguntungkan pribadi kepadanya.

Hal itu disampaikan JK dalam acara Silaturahmi Nasional Institut Lembang Sembilan Sembilan Tahun 2019 di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019) malam.

"Saya ingin menyampaikan pada Anda semua seperti contoh, saya sudah hampir 4,5 tahun dengan Pak Jokowi. Dan 4,5 tahun tidak pernah sekalipun kita berbicara tentang proyek pribadi. Tidak ada. Tidak pernah. Dan setahu saya juga dia tidak pernah berbicara pada saya tentang hal-hal tersebut," kata JK.

Menurut JK, suatu negara akan rusak bila presiden dan keluarga melakukan nepotisme. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Jokowi. Padahal, Jokowi sangat mudah bila ingin memberikan proyek kepada keluarganya.

"Anda tentu tahu putra beliau 2, satu jual martabak dan katering, cukup baik, satu jual pisang. Tidak ada yang proyek jalan atau proyek industri, ndak ada. Artinya tidak akan terjadi nepotisme. Apa susahnya sebenarnya beliau menunjuk suatu proyek, tapi tidak," terangnya.

Selain itu, kata JK, Jokowi adalah sosok yang demokratis. JK bercerita bahwa Jokowi selalu memutuskan semua hal lewat mekanisme rapat. Kata dia, Jokowi sering menggelar rapat kabinet hampir tiap hari. Terkadang, sehari bisa sampai 2-3 kali. Menurutnya, hal tersebut untuk mencerminkan bila Jokowi selalu berusaha untuk adanya kebersamaan.

"Sehingga tiap tahun lebih dari 200x rapat tiap tahun. Jadi bayangkan kenapa saya harus pindah kantor dekat presiden, supaya mudah keluar rapat saya datang. Kalau di Merdeka Selatan itu mesti naik mobil lagi ke seberang," ungkap JK.

"Itu artinya beliau sangat demokratis. Ingin demokratis, menjalankan demokrasi. Tanpa ingin memaksakan kehendak. Jadi, kemungkinan untuk otoriter tidak akan terjadi," sambungnya.

No comments:

Post a Comment