Rencana Pemindahan Posko Prabowo-Sandi di Jateng Hanya Retorika - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, December 14, 2018

Rencana Pemindahan Posko Prabowo-Sandi di Jateng Hanya Retorika

Rencana Pemindahan Posko Prabowo-Sandi di Jateng Hanya Retorika
Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin bahwa rencana penguatan ataupun pemindahan posko Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah hanya retorika semata dan gertakan atau bluffing untuk mengalihkan fokus pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin seperti ungkapan Sandiaga membangun tanpa utang dan janji gaji guru Rp 20 juta.
Penguatan ataupun pemindahan posko Prabowo-Sandiaga juga bisa dipantau publik secara langsung karena masyarakat dapat melihat langsung hal nyata yang ditawarkan kedua kandidat.
Kubu Prabowo-Sandi yang mengincar kandang banteng, partai utama pengusung Jokowi-Ma’ruf bertujuan untuk memecah suara lawan.
Berdasarkan penelusuran, total partai berlambang banteng moncong putih itu meraup 4.295.598 suara. Angka ini menempatkan PDI Perjuangan sebagai jawara di Pemilu 2014 lalu di Jateng.
Namun, optimisme pun muncul dari hasil Pilkada Jateng 2017. Saat itu pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PKS memperoleh 7.267.993 suara, atau 41,22 persen.
Suara pasangan nomor urut 2 ini hanya selisih sekitar 3 juta dari Ganjar-Taj Yasin pemenang Pilkada, dengan perolehan suara 10.362.694 suara atau 58,78 persen.
Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo juga mempersilahkan kubu Prabowo-Sandi membangun Posko pemenangan pusat di wilayahnya.
“Ya ndak apa-apa, mau membangun posko di mana saja, itu hak mereka. Mau di Kalimantan, di Sulawesi, di Jawa, monggo,” ucap Ganjar seperti dilansir dari lputan6.com, Senin (10/12).
Dia menegaskan masyarakat Jateng sangat solid. “Karena Jateng paling solid, maka Jateng paling seksi untuk digembor. Karena kami solid sekali,” ucap dia.
Ganjar menambahkan, jika alasan kubu Prabowo-Sandi adalah perolehan Pilkada 2017. “Kan asumsi yang dibangun berdasarkan Pilgub dulu toh?…Dan di Pilgub yang menang saya,” kata Ganjar saat di Istana Kepresidenan.
Kendati demikian, Ganjar tak ingin meremehkan BPN Prabowo-Sandiaga. Dia menganggap apa yang direncanakan kubu lawan saat ini menjadi warning bagi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin agar bekerja lebih keras lagi.
“Jadi kita enggak boleh menyepelekan, enggak boleh overconfidence. Semua harus kerja keras karena sebenarnya yang akan memenangkan adalah yang dicintai rakyat,” kata dia.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto justru menilai rencana tim Prabowo-Sandi memindahkan markas pemenangan sebagai blunder. Seluruh pendukung Jokowi-Ma’ruf justru disebut makin solid.
“Malah menggelorakan semangat juang, tidak hanya bagi die hard PDI Perjuangan, tapi juga bagi seluruh parpol Koalisi Indonesia Kerja di Jawa Tengah.
Menurut dia, selama ini, seluruh elemen pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin justru semakin solid bersatu dan meningkatkan target pilpres dari 75 persen menjadi 80 persen.
“Masuk ke Jawa Tengah yang dikenal guyub, dengan berbagai isu yang memecah dipastikan akan kontraproduktif,” jelas Hasto.
Hasto pun mengatakan membangun basis massa tidak bisa hanya dengan memindahkan posko atau markas pemenangan, namun butuh proses panjang yang berkesinambungan. Dia menyebut, PDIP telah sejak lama membangun ‘kekuatan’ di Jateng, salah satunya melalui kerja nyata Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengatakan pihaknya akan memindahkan markas perjuangan pada Januari 2019 mendatang dan fokus pada strategi pemenangan.
Sudirman mengatakan, berkaca pada dinamika Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Sandiaga dapat memenangkan Pilpres 2019 jika dapat memenangkan perolehan suara di Jawa Tengah.
“Dulu kami belajar di 2014 memang kalahnya Pak Prabowo cukup besar karena itu kalau bisa kami menangkan Jawa Tengah, Insya Allah, secara nasional kami akan menang,” ujar Sudirman saat ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).
Sementara, Wakil Direktur Kampanye TKN Jokowi-Maruf, Daniel Johan mengaku tidak khawatir dengan rencana pemindahan markas Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah. Daniel yakin, pemindahan markas tersebut tidak akan menggerus suara pasangan Jokowi-Ma’ruf yang kuat di Jateng.
Menurutnya, Jawa Tengah adalah basis yang dikuasai PDIP dan PKB. Sehingga ia yakin suara Jokowi-Ma’ruf tetap akan tinggi di Jateng.
“Apalagi survei internal PKB sejauh ini menunjukan Pak Jokowi, termasuk di Jateng mengalami peningkatan yang konsisten untuk Jateng, kita meyakini Pak Jokowi bisa mencapai 60-70 persen,” ujar Daniel di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/12).

No comments:

Post a Comment