Waspada Tulisan Edi Effendi Membuat Opini Pemerintah Meredam Kebebasan Berpendapat - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, October 12, 2018

Waspada Tulisan Edi Effendi Membuat Opini Pemerintah Meredam Kebebasan Berpendapat

Seorang netizen dengan akun twitter @eae18 diketahui bernama Edy A. Effendi. Edy ini mengaku sebagai mantan wartawan dan penulis editorial Media Indonesia. Dalam sebuah cuitan di twitternya Edy mengatakan dia sedang menunggu kabar dari seseorang dan juga seorang dosen UIN. di Bandung bernama Moeflich H. Hart.
“Menunggu kawan Moeflich, Dosen UIN Bandung, yang diperiksa karena status-statusnya kritik ke @jokowi sambil membaca ulang buku Prof Arysio Santos.” demikian cuitan Effendi.
Pemeriksaan atas Moeflich tersebut belum jelas dilakukan oleh siapa dan tentang apa, namun menilai track record Effendi yang selalu bersikap kritis kepada pemerintah tentu hal tersebut kemungkinan dituduhkan kepada aparat keamanan.
Padahal seperti diketahui Moeflich telah seringkali mengatakan perihal yang kontroversial yang dapat mengganggu keamanan dan dapat menyebabkan kegaduhan dan perselisihan di kalangan masyarakat. Ucapan Moeflich soal slogan “NKRI Harga Mati” dapat merusak tauhid dan dapat menyebabkan syirik salah satunya.
Nama aslinya Moeflich Hasbullah. Mueflich diketahui merupakan Dosen Sejarah Islam berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dengan begitu gampangnya Moeflich menuduh slogan NKRI Harga Mati merusak tauhid dengan alasan simpel. NKRI harga mati katanya adalah kesiapan mati demi demi membela bentuk negara, dalam arti negara kesatuan, urusan administratif. Semua itu katanya urusan dunia. Bagus bagi non muslim. Tapi tidak bagi tidak bagi muslim.
“Bagi Muslim atau keyakinan Islam, kalimat atau slogan itu merusak tauhid. Siap mati demi selain Tuhan yaitu bentuk negara, itu namanya syirik. Kalau mau selamat di hadapan Allah di akhirat kelak, orang yang meyakini itu harus bertaubat,” tulis Mueflich dalam status Facebooknya pertengahan Desember 2017 lalu.
Serangan Moeflich seperti ini juga seringkali dilakukan oleh Effendi sebagai kolega dosen UIN. Namun sikap kritisnya Edy A. Effendy tidak murni tetapi ditunggangi muatan politis dan kebencian. Cara Edy A Effendy tidak elok sebagai mantan wartawan yang sebenarnya selalu menjunjung tinggi obyektifitas, karena ada upaya menghasut umat Islam untuk tidak memilih Jokowi-Ma’ruf Amin.
Tulisan Effendi ini merupakan upaya pembentukan opini bahwa Pemerintah meredam kebebasan berpendapat, walau kenyataannya Pemerintah justru terbuka menerima kritikan selama tidak mengandung kebencian dan unsur pidana lainnya.
Edy bisa jadi merupakan salah seorang yang terus menerus berdiri dibarisan sakit hati, dan menutup mata untuk menerima fakta dan berat hati untuk sekedar menuliskan begitu banyak prestasi pemerintah yang bahkan oleh pihak luar negeri mengakuinya.
Sumber : https://bidikdata.com/waspada-tulisan-edi-effendi-membuat-opini-pemerintah-meredam-kebebasan-berpendapat.html

No comments:

Post a Comment