Solo - Hari kedua berada di Kota Solo, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menengok Balai Kota Surakarta yang berubah penampilannya. Bekas kantor Jokowi itu sekarang tampil lebih terbuka tanpa pagar.
Presiden tiba dengan mobil berplat nomor hitam RI 1 pukul 10.08 WIB. Berkemeja putih dan bercelana hitam, Jokowi disambut oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.
Rudy, sapaan wali kota, langsung mengajak Jokowi melihat bagian Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta. Setelah 10 menit, Jokowi lalu meninggalkan balai kota.
Rudy mengatakan kehadiran Jokowi di balai kota tidak lain karena pembicaraan mereka saat Rudy bersilaturahmi ke kediaman Jokowi kemarin. Rudy mengaku ingin memamerkan penampilan baru balai kota.
"Kemarin saya bilang kalau sekarang balai kota saya buka. Kaca-kacanya saya buka, pagarnya saya buka. Beliau ingin lihat," kata Rudy, Minggu (17/6/2018).
Setelah melihat Pendhapi Gede tanpa dinding kaca, kata Rudy, mantan Wali Kota Surakarta itu terkagum-kagum.
"Idenya siapa ini kok bisa begini. Bagus banget katanya. Saya bilang ini belum selesai, Pak," katanya.
Dengan penataan tersebut, halaman Balai Kota Surakarta nantinya akan digunakan sebagai ruang publik yang terbuka untuk warga setiap saat. Sanggar tari dan gamelan juga dapat berlatih di Pendhapi Gede.
Menurutnya, pagar halaman dan dinding kaca balai kota yang dilepas merupakan simbol keterbukaan. Dia menginginkan agar pemerintah menjadi semakin dekat dengan rakyat.
"Tahun 2019, OPD dapat pendapatan berapa, pengeluaran berapa, itu akan kita share ke masyarakat, keterbukaan. Umpamanya Pasar Gede pendapatannya Rp 600 juta, operasionalnya berapa, kita tempel biar masyarakat tahu," ujar dia.
Selain merenovasi halaman balai kota, Rudy juga berencana merenovasi masjid balai kota. Dia juga akan mengganti aspal Jalan Jenderal Sudirman di depan balai kota dengan batu andesit.
"Masjid nanti kita bangun, diselaraskan dengan bangunan balai kota. Jalan Jenderal Sudirman kita ganti batu andesit biar lebih bagus," ujar Rudy.
(sip/sip)
No comments:
Post a Comment